Projec kita kali ini adalah Cara Membuat Antena HUTSLER Jowo HARJO Lengkap Dengan Rumusnya yang di pakai untuk radio komunikasi terutama pada band vhf yang memang sangat banyak penggemarnya,untuk menumbuhkan kreatifitas para breakermania sering para pengurus organisasi radio baik rapi ataupun orari atau komunitas radio yang lain mengadakan lomba membuat antena,dengan kriteria penilaian dari mulai model,kerapian dalam pengerjaan,daya pancar dan lain lain.
Di samping itu ada juga sebagian breaker yang menjajal antenanya untuk ajang balapan(ngetrek)antar lokal bahkan sampai antar kota ataupun antar propinsi,meskipun hal ini hal ini tidak di benarkan,dan di antara antena yang jadi andalan saat ini adalah antena jenis HUTSLER G7,antena ini memang paling besar penguatanya 7db maksimal di bandingkan dengan antena RING O atau antena TELEK yang juga cukup populer.
Di samping penguatan yang lebih besar di banding yang lain antena ini juga lebih terlihat gagah di pandang bagi pemiliknya,sebelum kita mulai merakitnya kita persiapkan dulu bahan yang kita perlukan untuk membuat antena HUTSLER G7 antara lain;begel untuk memasang sirip-begel untuk mengaitkan antena dengan tiang penyangga,paralon- pvc 3/4" panjang 150cm,-pipa paralon pvc 1/2" panjang 70cm-pipa aluminium 1"panjang 150cm,kemudian pipa aluminium 7/8"panjang cm 75 cm,pipa aluminium 3/4" panjang 75 cm , pipa aluminium 5/8" panjang75cm,pipa aluminium 1/2panjang 175 cm.
Cara Membuat Antena HUTSLER Jowo HARJO Lengkap Dengan Rumusnya sebenarnya mudah cukup kita melihat gambar yang kami tampilkan di sini hanya saja yang akan kami uraikan lebih detail adalah bagian pembuatan loading coil,karena ini adalah kunci dari antena HUTSLER,baik buruknya kualitas antena adalah pada loading coil yang kita buat,bahkan tidak sedikit orang yang melapisi kawat loading coil dengan perak bahkan emas untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Berdasarkan pengalaman kami pada awal kami mengenal antena hutsler dan ingin membuat sendiri,kami hanya bertanya ke komunitas radio tentang jumlah dan diameter kumparan/loading coil dan jawabanya berbeda beda ada yang jumlahnya 70 kumparan ada yang 80 kumparan ahirnya kami mulai membuat antena dengan loading coil 70 kumparan dan diameter kawat 1mm diameter kumparan 15mm,setelah kami rakit ternyata tidak bisa mancar maupun menerima pancaran,kemudian kami mencari info ke teman yang lain ahirnya kami dapat rumus loading coil yaitu 1 lamda,dengan bekal rumus ini ahirnya kami praktikkan dan alhamdulillah jadi,bisa mancar maupun menerima pancaran dari lawan bicara kita.
Dengan pengalaman kami ini ahirnya kami simpulkan bahwa rumus loading coil 2 dan 3 adalah 1 lamda meskipun saya tanyakan sumbernya juga kurang jelas,dan sampai saat ini masih kami yakini rumus ini relevan ,jadi kita tidak usah mikir 70/80 kumparan yang penting panjangnya kawat 1 lamda kemudian kita lilikan dengan diameter -+5mm kemudian kita tarik sepanjang 50cm seperti gambar di samping maka jarak antara kumparan akan menyesuaikan dan hampir sama jaraknya,dengan cara ini kami yakin praktik membuat antena akan lebih mudah dan kami jamin jadi.
Untuk inti dari loading coil ini ada yang menggunakan fiber atau bahan apa saja asalkan bukan kondukto(bahan logam)untuk kami sendiri loding coil 2 dan 3 tanpa inti jadi seperti cara di atas kawat kita lilitkan pada batang besi kemudian di lepas dan di tarik sepanjang 50cm jadi berbentuk seperti per.
Untuk merakit antena ini bebas yang penting antara elemen dan loading sambunganya bagus dan tahan dalam jangka waktu yang agak lama,untuk pengalaman kami untuk penyambungan antara loading dan elemen adalah kita potong ujung pipa elemen agak lancip kemudian di lubangi dengan bor lalu kawat loading kita kaitkan dan kita baut dengan kuat,begitu pula dengan ujung yang lain dan alemen berikutnya seperti terlihat pada gambar.
Setelah selesai merakit loading coil dan elemen saatnya kita rakit keseluruhan antena,sebelum kita uji coba pastikan hubungan dari conector kabel sampai ujung antena terhubung dengan baik,di cek dengan multi tester,selanjutnya untuk panjang elemen bisa kita atur sesuai kebutuhan di mana frikwensi kita akan beroperasi/memancar dengan menggunakan swr meter atau bisa juga dengan rumus 5/8 lamda,sedangkan untuk diameter elemen menyesuaikan yang penting makin ke atas makin kecil,kita bisa memiih yang sesuai di toko.
Demikian sedikit pengetahuan yang dapat kami bagikan pada kesempatan kali ini tentag Cara Membuat Antena HUTSLER Jowo HARJO Lengkap Dengan Rumusnya mudah mudahan dapat membantu bagi yang membutuhkan dan dapat bermanfaat bagi kita semua selamat mencoba salam sukses dan terima kasih.
Cara Membuat Antena HUTSLER Jowo HARJO Lengkap Dengan Rumusnya sebenarnya mudah cukup kita melihat gambar yang kami tampilkan di sini hanya saja yang akan kami uraikan lebih detail adalah bagian pembuatan loading coil,karena ini adalah kunci dari antena HUTSLER,baik buruknya kualitas antena adalah pada loading coil yang kita buat,bahkan tidak sedikit orang yang melapisi kawat loading coil dengan perak bahkan emas untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Berdasarkan pengalaman kami pada awal kami mengenal antena hutsler dan ingin membuat sendiri,kami hanya bertanya ke komunitas radio tentang jumlah dan diameter kumparan/loading coil dan jawabanya berbeda beda ada yang jumlahnya 70 kumparan ada yang 80 kumparan ahirnya kami mulai membuat antena dengan loading coil 70 kumparan dan diameter kawat 1mm diameter kumparan 15mm,setelah kami rakit ternyata tidak bisa mancar maupun menerima pancaran,kemudian kami mencari info ke teman yang lain ahirnya kami dapat rumus loading coil yaitu 1 lamda,dengan bekal rumus ini ahirnya kami praktikkan dan alhamdulillah jadi,bisa mancar maupun menerima pancaran dari lawan bicara kita.
Dengan pengalaman kami ini ahirnya kami simpulkan bahwa rumus loading coil 2 dan 3 adalah 1 lamda meskipun saya tanyakan sumbernya juga kurang jelas,dan sampai saat ini masih kami yakini rumus ini relevan ,jadi kita tidak usah mikir 70/80 kumparan yang penting panjangnya kawat 1 lamda kemudian kita lilikan dengan diameter -+5mm kemudian kita tarik sepanjang 50cm seperti gambar di samping maka jarak antara kumparan akan menyesuaikan dan hampir sama jaraknya,dengan cara ini kami yakin praktik membuat antena akan lebih mudah dan kami jamin jadi.
Untuk inti dari loading coil ini ada yang menggunakan fiber atau bahan apa saja asalkan bukan kondukto(bahan logam)untuk kami sendiri loding coil 2 dan 3 tanpa inti jadi seperti cara di atas kawat kita lilitkan pada batang besi kemudian di lepas dan di tarik sepanjang 50cm jadi berbentuk seperti per.
Untuk merakit antena ini bebas yang penting antara elemen dan loading sambunganya bagus dan tahan dalam jangka waktu yang agak lama,untuk pengalaman kami untuk penyambungan antara loading dan elemen adalah kita potong ujung pipa elemen agak lancip kemudian di lubangi dengan bor lalu kawat loading kita kaitkan dan kita baut dengan kuat,begitu pula dengan ujung yang lain dan alemen berikutnya seperti terlihat pada gambar.
Setelah selesai merakit loading coil dan elemen saatnya kita rakit keseluruhan antena,sebelum kita uji coba pastikan hubungan dari conector kabel sampai ujung antena terhubung dengan baik,di cek dengan multi tester,selanjutnya untuk panjang elemen bisa kita atur sesuai kebutuhan di mana frikwensi kita akan beroperasi/memancar dengan menggunakan swr meter atau bisa juga dengan rumus 5/8 lamda,sedangkan untuk diameter elemen menyesuaikan yang penting makin ke atas makin kecil,kita bisa memiih yang sesuai di toko.
Demikian sedikit pengetahuan yang dapat kami bagikan pada kesempatan kali ini tentag Cara Membuat Antena HUTSLER Jowo HARJO Lengkap Dengan Rumusnya mudah mudahan dapat membantu bagi yang membutuhkan dan dapat bermanfaat bagi kita semua selamat mencoba salam sukses dan terima kasih.
1 comment